Business Model Canvas
Hai, selamat datang kembali diblok pribadi saya ini, kali ini saya akan membahas tentang Business Model Canvas..
Di balik berjalannya sebuah bisnis, pasti ada orang hebat di balik semua itu yang mengatur dan mengoperasikan agar bisnis terus berjalan. Nah, untuk memastikan agar bisnismu tetap on track diperlukan strategi dan manajemen yang baik bersama orang-orang di dalamnya untuk mencapai goals perusahaan. Salah satu cara yang paling efektif yakni dengan menerapkan Business Model Canvas.
Nah, yang pertama Apa itu Business Model Canvas, sih?
Business Model Canvas adalah kerangka kerja yang membahas model bisnis, kemudian disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, dan menilai agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Apabila mudah dipahami, sistem kinerja menjadi lebih optimal. Beberapa orang masih belum bisa membedakan antara Business Model dengan Business Plan. Tujuan dibuatnya model bisnis untuk memvalidasi value, relationship, sumber daya, dan aktivitas. Sedangkan rencana bisnis untuk mencapai goals perusahaan seperti keuangan dan cara pemasaran.
Konsep bisnis model canvas mengandalkan gambar-gambar ide sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan riil terhadap tipe-tipe konsumen mereka, pengeluaran biaya, cara kerja perusahaan dan sebagainya.
Fungsi Business Model Canvas itu sendiri,
- Desirability, kategori berisikan elemen yang mendeskripsikan goals bisnis, yaitu customer segment, value proposition, dan customer relationship.
- Feasibility, kategori berisikan elemen yang mendukung terealisasinya goals bisnis, yaitu channels, key resources, key activities, dan key partners.
- Viability, kategori berisikan elemen yang mendeskripsikan ketahanan bisnis, yaitu revenue streams dan cost structure. Data yang ada di sini juga menjadi penentu kenaikan level valuasi startup loh.
Saat ini Business Model Canvas semakin banyak digunakan oleh para pelaku bisnis sebagai inovasi baru yang memiliki banyak kelebihan. Banyak alasan para bisnisman yang memilih model bisnis ini dalam melakukan usahanya, seperti di bawah ini:
1. Mudah divisualisasikan. Model bisnis ini memang digunakan untuk memvisualisasikan sebuah bisnis hanya dalam 9. Pembuat model harus memilah-milah bagian dari bisnis ke dalam 9 kotak atau blok yang sudah ditentukan. Dibandingkan dengan sebuah proposal binis, model bisnis ini memang lebih mudah digunakan untuk memvisualisasikan sebuah bisnis. Siapa pun yang melihat model bisnis ini bisa langsung tahu visualisasi 9 elemen dalam sebuah bisnis.
2. Lebih mudah dipahami. Bahkan pemula pun bisa dengan mudah memahami sebuah bisnis jika melihat bisnis model canvas ini. Tentu saja begitu, karena sebuah bisnis hanya digambarkan dalam 9 blok yang sudah menuangkan semua dari isi sebuah bisnis. 3. Melihatnya saja bisa langsung memahami sebuah bisnis dengan mudah karena tidak perlu membaca proposal dengan ratusan halaman.
4. Menjadi jelas alurnya. Selain menggambarkan elemen-elemen dalam sebuah bisnis secara lengkap, model ini juga menggambarkan alurnya. Ditandai dengan nomor elemen atau pilar yang membentuk alur berfikir bagi siapa pun yang membacanya. Bisa dengan mudah memahami bagaimana alur sebuah bisnis dijalankan dan juga memvalidasi apakah sebuah bisnis flexible atau tidak.
5. Lebih efektif. Menggunakan model bisnis ini akan lebih efektif dibandingkan model bisnis yang lama dengan menggunakan proposal. Sebelum adanya model bisnis ini maka saat melakukan presentasi diperlukan sekitar 40 lembar rencana bisnis yang detail dan merepotkan. Menggunakan BMC memang sangat efektif dan tidak merepotkan bagi pemilik bisnis saat harus membuatnya.
Elemen-elemen yang harus ada di dalam model bisnis canvas disebut juga dengan pilar utama yang menjadi rangkuman proses bisnis secara menyeluruh. Dengan melihat 9 pokok elemen ini pembaca sudah dapay mengetahui dan memvalidasi apakah suatu ide bisnis tersebut potensial atau tidak. Berikut ini adalah elemen-elemen yang harus ada pada BMC sehingga bisa dengan mudah dipahami:
1. Customer Segment
Elemen pertama adalah customer segment atau segmen pelanggan yang harus diterangkan di sana. Pada segmen pertama pelaku bisnis atau pembuat model harus menentukan siapa segmen pelanggan yang akan menggunakan produk. Hal ini penting karena terkadang sebuah perusahaan mengeluarkan dua produk sekaligus dalam waktu bersamaan tapi target pasarnya berbeda.
Sebagai contoh misalnya sebuah televisi memiliki dua acara yang tidak sama untuk memenuhi segmen penonton yang dimilikinya. Acara anak-anak untuk segmen penonton anak usia sekolah dan acara berita untuk segmen penonton orang dewasa. Dengan menentukan customer segmen maka akan lebih jelas siapa yang akan menjadi sasaran atau pasar bisnisnya. Jika sasaran pasar semakin jelas maka akan semakin mudah melakukan promosi dan pengenalan produk.
2. Value Propositions
Pada elemen ini pemilik bisnis harus bisa menerangkan keunggulan produk yang dimilikinya. Apa sebenarnya manfaat dari produk yang ditawarkannya bagi target konsumen (Customer Segment)-nya. Pada blok inilah sebenarnya merupakan kesempatan perusahaan untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya khususnya untuk produk yang ditawarkan.
Dalam kesempatan ini perusahaan bisa menjelaskan secara mendetail terkait kekuatan bisnis yang dimilikinya dan membedakannya dengan bisnis lain. Selain itu perusahaan juga bisa menjelaskan secara mendetail tentang keunggulan produk yang ditawarkan bagi customer segment. Dengan begitu pembaca bisa memahami nilai yang ditawarkan perusahaan tersebut.
3. Channel
Channel yang dimaksud di sini adalah saluran yang bisa digunakan untuk menyampaikan deskripsi sebuah produk ke pelanggan. Tidak cukup hanya membuat atau menentukan value proposition untuk ditunjukkan kepada rekan bisnis tapi harus disampaikan kepada pelanggan. Melalui penggunaan channel yang tepat barulah seorang pebisnis bisa menyampaikan value perusahaannya pada customer segment yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jadi, sebagai pelaku bisnis harus berfikir keras untuk menentukan channel atau media yang paling tepat untuk menyampaikan value-nya. Sangat penting melakukan ini karena channel merupakan satu elemen paling penting dalam sebuah keberhasilan bisnis. Salah memilih media atau channel maka akan berakibat fatal dalam perjalanan sebuah bisnis. Jadi putuskan dengan bijak dan benar dalam memilih channel yang akan digunakan.
4. Revenue Streams
Elemen selanjutnya adalah revenue stream atau aliran pendapatan dalam sebuah bisnis. Aliran pendapatan bisa disebut sebagai bagian terpenting bahkan tujuan utama dari sebuah bisnis. Menjadi alasan utama mengapa sebuah bisnis dilakukan adalah untuk mendapatkan aliran pendapatan. Oleh sebab itu harus dilakukan pengelolaan yang semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
Semua aspek seperti bahan baku, produk atau kinerja harss dimanfaatkan dengan maksimal agar tidak menimbulkan kerugian bisnis. Harus mampu memilih metode atau cara yang tepat untuk melakukan pengelolaan revenue stream agar perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal dari ini. Dengan begitu perusahaan juga akan semakin mengalami kemajuan bisnis.
5. Customer Relationship
Ini merupakan elemen penting yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan terkait hubungan perusahaan dengan customernya. Pada bagian ini perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan para pelanggan dan memastikan pelanggan memiliki loyalitas tinggi dan tidak berpaling. Memang dibutuhkan pengawasan intensif dan mendalam untuk memastikan pelanggan tetap loyal pada perusahaan dan produk yang ditawarkan.
Perusahaan harus terus berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan para pelanggan setianya agar tidak terjadi putusnya hubungan. Jika ada keluhan atau kekurangan dari perusahaan di mata pelanggan maka perusahaan bisa langsung mengetahui dan menanganinya. Pelanggan adalah harta berharga bagi perusahaan karena pendapatan perusahaan berasal dari para pelanggannya.
6. Key Activities
Dalam elemen ini harus dijelaskan secara pasti kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value preposition. Semua aktivitas yang akan meningkatkan produktivitas bisnis dan mempengaruhi produk harus dijelaskan di sini. Ini merupakan kunci kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah bisnis.
Key activities juga bisa diartikan sebagai kegiatan atau aktivitas perushaan yang dilakukan sebagai eksekusi atau hasil akhir dari value preposition. Dengan melakukan aktivitas yang sesuai value proposition maka perusahaan bisa semakin meningkatkan valuenya di mata pelanggan.
7. Key Resources
key resources adalah elemen yang berisi tentang seluruh yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi. Fungsi utama key resources adalah membuat key activities bisa berjalan dengan baik tanpa gangguan. Perusahaan wajib memilih dan memenuhi yang key resources butuhkan untuk menjalankan seluruh aktivitas bisnisnya.
Perusahaan harus menghitung semua biaya yang dibutuhkan untuk mempunyai key resources yang dibutuhkan dalam bisnisnya. Untuk itu tentukan dengan detail key resources yang dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas bisnis yang diperlukan. Jika tidak memiliki resources yang dibutuhkan maka dibutuhkan pinjaman dari partner yang dipilih.
8. Key Partnerships
Sebuah perusahaan atau pelaku bisnis yang baik selain memiliki hubungan baik dengan pelanggan, juga harus memiliki hubungan baik dengan semua stake holdernya juga. Pada elemen ini harus bisa mendeskripsikan siapa saja stake holder dalam bisnis yang dilakukan. Perusahaan harus bisa menentukan dengan siapa saja akan menjalin hubungan baik guna menciptakan siklus bisnis yang sehat.
Tentukan siapa saja yang akan menjadi stake holder mulai dari supplier, rekanan, tim pemasaran dan semua yang terlibat dalam menjalankan bisnis. Dengan demikian perusahaan akan tumbuh menjadi perusahaan yang sehat. Perusahaan juga akan disegani oleh banyak pihak karena bisa saling memberi manfaat satu dengan lainnya. Tentukan key partnership dengan benar untuk membuat siklus bisnis yang baik dan sehat sesuai harapan.
9. Cost Structure
Elemen yang terakhir dan sangat penting adalag terkait dengan struktur pembiayaan bisnis yang akan dijalankan. Semua kegiatan dalam bisnis membutuhkan biaya yang harus disediakan oleh perusahaan. Menyediakan key resource serta melakukan key activities membutuhkan cost structure yang jelas.
Pengelolaan biaya harus dilakukan secara hemat dan efisien serta meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Dalam elemen ini harus dijelaskan dari mana sumber biayanya, bagaimana pengaturannya dan siapa yang melakukan pengaturan. Semua hal terkait cost structure harus dijelaskan gambling agar bisa diketahui apakah sebuah bisnis bisa berjalan dengan baik serta menghasilkan laba atau malah merugikan.
Contoh Business Model Canvas
Nah, itu tadi sedikit penjelasan artikel saya tentang Business Model Canvas. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Semoga bermanfaat..
Di balik berjalannya sebuah bisnis, pasti ada orang hebat di balik semua itu yang mengatur dan mengoperasikan agar bisnis terus berjalan. Nah, untuk memastikan agar bisnismu tetap on track diperlukan strategi dan manajemen yang baik bersama orang-orang di dalamnya untuk mencapai goals perusahaan. Salah satu cara yang paling efektif yakni dengan menerapkan Business Model Canvas.
Nah, yang pertama Apa itu Business Model Canvas, sih?
Business Model Canvas adalah kerangka kerja yang membahas model bisnis, kemudian disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, dan menilai agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Apabila mudah dipahami, sistem kinerja menjadi lebih optimal. Beberapa orang masih belum bisa membedakan antara Business Model dengan Business Plan. Tujuan dibuatnya model bisnis untuk memvalidasi value, relationship, sumber daya, dan aktivitas. Sedangkan rencana bisnis untuk mencapai goals perusahaan seperti keuangan dan cara pemasaran.
Konsep bisnis model canvas mengandalkan gambar-gambar ide sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan riil terhadap tipe-tipe konsumen mereka, pengeluaran biaya, cara kerja perusahaan dan sebagainya.
Fungsi Business Model Canvas itu sendiri,
- Desirability, kategori berisikan elemen yang mendeskripsikan goals bisnis, yaitu customer segment, value proposition, dan customer relationship.
- Feasibility, kategori berisikan elemen yang mendukung terealisasinya goals bisnis, yaitu channels, key resources, key activities, dan key partners.
- Viability, kategori berisikan elemen yang mendeskripsikan ketahanan bisnis, yaitu revenue streams dan cost structure. Data yang ada di sini juga menjadi penentu kenaikan level valuasi startup loh.
Saat ini Business Model Canvas semakin banyak digunakan oleh para pelaku bisnis sebagai inovasi baru yang memiliki banyak kelebihan. Banyak alasan para bisnisman yang memilih model bisnis ini dalam melakukan usahanya, seperti di bawah ini:
1. Mudah divisualisasikan. Model bisnis ini memang digunakan untuk memvisualisasikan sebuah bisnis hanya dalam 9. Pembuat model harus memilah-milah bagian dari bisnis ke dalam 9 kotak atau blok yang sudah ditentukan. Dibandingkan dengan sebuah proposal binis, model bisnis ini memang lebih mudah digunakan untuk memvisualisasikan sebuah bisnis. Siapa pun yang melihat model bisnis ini bisa langsung tahu visualisasi 9 elemen dalam sebuah bisnis.
2. Lebih mudah dipahami. Bahkan pemula pun bisa dengan mudah memahami sebuah bisnis jika melihat bisnis model canvas ini. Tentu saja begitu, karena sebuah bisnis hanya digambarkan dalam 9 blok yang sudah menuangkan semua dari isi sebuah bisnis. 3. Melihatnya saja bisa langsung memahami sebuah bisnis dengan mudah karena tidak perlu membaca proposal dengan ratusan halaman.
4. Menjadi jelas alurnya. Selain menggambarkan elemen-elemen dalam sebuah bisnis secara lengkap, model ini juga menggambarkan alurnya. Ditandai dengan nomor elemen atau pilar yang membentuk alur berfikir bagi siapa pun yang membacanya. Bisa dengan mudah memahami bagaimana alur sebuah bisnis dijalankan dan juga memvalidasi apakah sebuah bisnis flexible atau tidak.
5. Lebih efektif. Menggunakan model bisnis ini akan lebih efektif dibandingkan model bisnis yang lama dengan menggunakan proposal. Sebelum adanya model bisnis ini maka saat melakukan presentasi diperlukan sekitar 40 lembar rencana bisnis yang detail dan merepotkan. Menggunakan BMC memang sangat efektif dan tidak merepotkan bagi pemilik bisnis saat harus membuatnya.
Elemen-elemen yang harus ada di dalam model bisnis canvas disebut juga dengan pilar utama yang menjadi rangkuman proses bisnis secara menyeluruh. Dengan melihat 9 pokok elemen ini pembaca sudah dapay mengetahui dan memvalidasi apakah suatu ide bisnis tersebut potensial atau tidak. Berikut ini adalah elemen-elemen yang harus ada pada BMC sehingga bisa dengan mudah dipahami:
1. Customer Segment
Elemen pertama adalah customer segment atau segmen pelanggan yang harus diterangkan di sana. Pada segmen pertama pelaku bisnis atau pembuat model harus menentukan siapa segmen pelanggan yang akan menggunakan produk. Hal ini penting karena terkadang sebuah perusahaan mengeluarkan dua produk sekaligus dalam waktu bersamaan tapi target pasarnya berbeda.
Sebagai contoh misalnya sebuah televisi memiliki dua acara yang tidak sama untuk memenuhi segmen penonton yang dimilikinya. Acara anak-anak untuk segmen penonton anak usia sekolah dan acara berita untuk segmen penonton orang dewasa. Dengan menentukan customer segmen maka akan lebih jelas siapa yang akan menjadi sasaran atau pasar bisnisnya. Jika sasaran pasar semakin jelas maka akan semakin mudah melakukan promosi dan pengenalan produk.
2. Value Propositions
Pada elemen ini pemilik bisnis harus bisa menerangkan keunggulan produk yang dimilikinya. Apa sebenarnya manfaat dari produk yang ditawarkannya bagi target konsumen (Customer Segment)-nya. Pada blok inilah sebenarnya merupakan kesempatan perusahaan untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya khususnya untuk produk yang ditawarkan.
Dalam kesempatan ini perusahaan bisa menjelaskan secara mendetail terkait kekuatan bisnis yang dimilikinya dan membedakannya dengan bisnis lain. Selain itu perusahaan juga bisa menjelaskan secara mendetail tentang keunggulan produk yang ditawarkan bagi customer segment. Dengan begitu pembaca bisa memahami nilai yang ditawarkan perusahaan tersebut.
3. Channel
Channel yang dimaksud di sini adalah saluran yang bisa digunakan untuk menyampaikan deskripsi sebuah produk ke pelanggan. Tidak cukup hanya membuat atau menentukan value proposition untuk ditunjukkan kepada rekan bisnis tapi harus disampaikan kepada pelanggan. Melalui penggunaan channel yang tepat barulah seorang pebisnis bisa menyampaikan value perusahaannya pada customer segment yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jadi, sebagai pelaku bisnis harus berfikir keras untuk menentukan channel atau media yang paling tepat untuk menyampaikan value-nya. Sangat penting melakukan ini karena channel merupakan satu elemen paling penting dalam sebuah keberhasilan bisnis. Salah memilih media atau channel maka akan berakibat fatal dalam perjalanan sebuah bisnis. Jadi putuskan dengan bijak dan benar dalam memilih channel yang akan digunakan.
4. Revenue Streams
Elemen selanjutnya adalah revenue stream atau aliran pendapatan dalam sebuah bisnis. Aliran pendapatan bisa disebut sebagai bagian terpenting bahkan tujuan utama dari sebuah bisnis. Menjadi alasan utama mengapa sebuah bisnis dilakukan adalah untuk mendapatkan aliran pendapatan. Oleh sebab itu harus dilakukan pengelolaan yang semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
Semua aspek seperti bahan baku, produk atau kinerja harss dimanfaatkan dengan maksimal agar tidak menimbulkan kerugian bisnis. Harus mampu memilih metode atau cara yang tepat untuk melakukan pengelolaan revenue stream agar perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal dari ini. Dengan begitu perusahaan juga akan semakin mengalami kemajuan bisnis.
5. Customer Relationship
Ini merupakan elemen penting yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan terkait hubungan perusahaan dengan customernya. Pada bagian ini perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan para pelanggan dan memastikan pelanggan memiliki loyalitas tinggi dan tidak berpaling. Memang dibutuhkan pengawasan intensif dan mendalam untuk memastikan pelanggan tetap loyal pada perusahaan dan produk yang ditawarkan.
Perusahaan harus terus berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan para pelanggan setianya agar tidak terjadi putusnya hubungan. Jika ada keluhan atau kekurangan dari perusahaan di mata pelanggan maka perusahaan bisa langsung mengetahui dan menanganinya. Pelanggan adalah harta berharga bagi perusahaan karena pendapatan perusahaan berasal dari para pelanggannya.
6. Key Activities
Dalam elemen ini harus dijelaskan secara pasti kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value preposition. Semua aktivitas yang akan meningkatkan produktivitas bisnis dan mempengaruhi produk harus dijelaskan di sini. Ini merupakan kunci kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah bisnis.
Key activities juga bisa diartikan sebagai kegiatan atau aktivitas perushaan yang dilakukan sebagai eksekusi atau hasil akhir dari value preposition. Dengan melakukan aktivitas yang sesuai value proposition maka perusahaan bisa semakin meningkatkan valuenya di mata pelanggan.
7. Key Resources
key resources adalah elemen yang berisi tentang seluruh yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi. Fungsi utama key resources adalah membuat key activities bisa berjalan dengan baik tanpa gangguan. Perusahaan wajib memilih dan memenuhi yang key resources butuhkan untuk menjalankan seluruh aktivitas bisnisnya.
Perusahaan harus menghitung semua biaya yang dibutuhkan untuk mempunyai key resources yang dibutuhkan dalam bisnisnya. Untuk itu tentukan dengan detail key resources yang dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas bisnis yang diperlukan. Jika tidak memiliki resources yang dibutuhkan maka dibutuhkan pinjaman dari partner yang dipilih.
8. Key Partnerships
Sebuah perusahaan atau pelaku bisnis yang baik selain memiliki hubungan baik dengan pelanggan, juga harus memiliki hubungan baik dengan semua stake holdernya juga. Pada elemen ini harus bisa mendeskripsikan siapa saja stake holder dalam bisnis yang dilakukan. Perusahaan harus bisa menentukan dengan siapa saja akan menjalin hubungan baik guna menciptakan siklus bisnis yang sehat.
Tentukan siapa saja yang akan menjadi stake holder mulai dari supplier, rekanan, tim pemasaran dan semua yang terlibat dalam menjalankan bisnis. Dengan demikian perusahaan akan tumbuh menjadi perusahaan yang sehat. Perusahaan juga akan disegani oleh banyak pihak karena bisa saling memberi manfaat satu dengan lainnya. Tentukan key partnership dengan benar untuk membuat siklus bisnis yang baik dan sehat sesuai harapan.
9. Cost Structure
Elemen yang terakhir dan sangat penting adalag terkait dengan struktur pembiayaan bisnis yang akan dijalankan. Semua kegiatan dalam bisnis membutuhkan biaya yang harus disediakan oleh perusahaan. Menyediakan key resource serta melakukan key activities membutuhkan cost structure yang jelas.
Pengelolaan biaya harus dilakukan secara hemat dan efisien serta meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Dalam elemen ini harus dijelaskan dari mana sumber biayanya, bagaimana pengaturannya dan siapa yang melakukan pengaturan. Semua hal terkait cost structure harus dijelaskan gambling agar bisa diketahui apakah sebuah bisnis bisa berjalan dengan baik serta menghasilkan laba atau malah merugikan.
Contoh Business Model Canvas
Nah, itu tadi sedikit penjelasan artikel saya tentang Business Model Canvas. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Semoga bermanfaat..
Komentar
Posting Komentar